Aku menyusut jendela kaca
ketika langit bertambah buram
dan awan-awan membentuk kepingan-kepingan timah hitam yang berserakan di udara.
Aku menyusut jendela kaca
ketika anak-anak berlarian di pematang sawah
mengejar helikopter yang terbang rendah di atas pohon-pohon padi.
Aku menyusut jendela kaca
ketika petani-petani membabi buta membunuhi ribuan serangga
dan melemparkan ribuan bangkai tikus ke jurusan matahari.
Aku menyusut jendela kaca
ketika sawah dan hutan bebas dari bunyi-bunyi serangga.
Aku menyusut jendela kaca
ketika aku merasa sepi.
Aku menyusut jendela kaca.
(1975)
ketika langit bertambah buram
dan awan-awan membentuk kepingan-kepingan timah hitam yang berserakan di udara.
Aku menyusut jendela kaca
ketika anak-anak berlarian di pematang sawah
mengejar helikopter yang terbang rendah di atas pohon-pohon padi.
Aku menyusut jendela kaca
ketika petani-petani membabi buta membunuhi ribuan serangga
dan melemparkan ribuan bangkai tikus ke jurusan matahari.
Aku menyusut jendela kaca
ketika sawah dan hutan bebas dari bunyi-bunyi serangga.
Aku menyusut jendela kaca
ketika aku merasa sepi.
Aku menyusut jendela kaca.
(1975)
Sumber: Penyair Muda di depan Mimbar (DKJ, 1976).