Kau adalah selaksa sinar yang merayap ranting-ranting kering
Hangatmu membuat tubuhku nyaman serasa dipeluk semesta
Kau bagaikan kata pada setiap puisi yang kubuat
Kau pencuri di hatiku.
Ada banyak cinta di dunia
Dan kau adalah cahaya terindah yang pernah menyinari hatiku
Kau juga air mata terpedih yang pernah kurasa
Terutama semenjak kau pergi terhembus angin kuasa.
Setiap hari kujalani dengan sepi dan duka
Tiada cahaya yang bisa kulihat selain hitam
Kau ada di setiap bulir air mata yang jatuh
Terisak sesah hingga tiada udara bisa kuraih.
Aku ingin tersenyum lagi seperti dulu
Seperti saat kau jatuh cinta padaku hanya dengan melihat senyumku
Namun, aku terlalu naif, aku adalah bayang-bayang paling semu
Kehilanganmu adalah kelemahanku terbesar.
Kekasihku yang kucinta
Maafkan aku yang tak berdaya ini
Maafkan kelemahan ini
Aku adalah seorang hamba yang telah kehilangan cinta.
Hangatmu membuat tubuhku nyaman serasa dipeluk semesta
Kau bagaikan kata pada setiap puisi yang kubuat
Kau pencuri di hatiku.
Ada banyak cinta di dunia
Dan kau adalah cahaya terindah yang pernah menyinari hatiku
Kau juga air mata terpedih yang pernah kurasa
Terutama semenjak kau pergi terhembus angin kuasa.
Setiap hari kujalani dengan sepi dan duka
Tiada cahaya yang bisa kulihat selain hitam
Kau ada di setiap bulir air mata yang jatuh
Terisak sesah hingga tiada udara bisa kuraih.
Aku ingin tersenyum lagi seperti dulu
Seperti saat kau jatuh cinta padaku hanya dengan melihat senyumku
Namun, aku terlalu naif, aku adalah bayang-bayang paling semu
Kehilanganmu adalah kelemahanku terbesar.
Kekasihku yang kucinta
Maafkan aku yang tak berdaya ini
Maafkan kelemahan ini
Aku adalah seorang hamba yang telah kehilangan cinta.
- Rayhandi