Sejak dulu, di pengasingan, aku selalu menyanyikan lagu
Diiringi bunyi kegelapan yang menyuarakan luka waktu
Liriknya tentang kemerdekaan yang menghilangkan ragu
Terdendang bersama belenggu kelabu pada kesendirianku
Sebenarnya, aku tak sendirian, ada gelisah yang menemani
Juga dengung kenangan yang terdengar sendu sekali
Menambah merdu alunan lagu yang kunyanyikan
Hingga bertabuhan air mata yang berlinang
Seringkali, sambil menyanyi, aku merindukan mentari
Ia selalu tersenyum padaku saat datangnya hari
Dan mengecupku dengan embun-embun puisi
Di pengasingan, mentari diusir hingga pergi
Seharusnya, dengan sadar, aku tak boleh menyanyi
Di pengasingan, ada peraturan? dilarang menyanyi?
Bila melanggar, sepi akan menghukum dengan keji
Atas undang-undang fana berlandaskan lara hati
Sayang sekali, aku tak peduli, walau aku selalu dihukum
Biar langit jiwaku membasah, agar hujan kasih kian turun
Berharap membanjiri pengasingan hingga luluh dan runtuh
Walau perjuangan telah mengorbankan hakikat tubuh
Diiringi bunyi kegelapan yang menyuarakan luka waktu
Liriknya tentang kemerdekaan yang menghilangkan ragu
Terdendang bersama belenggu kelabu pada kesendirianku
Sebenarnya, aku tak sendirian, ada gelisah yang menemani
Juga dengung kenangan yang terdengar sendu sekali
Menambah merdu alunan lagu yang kunyanyikan
Hingga bertabuhan air mata yang berlinang
Seringkali, sambil menyanyi, aku merindukan mentari
Ia selalu tersenyum padaku saat datangnya hari
Dan mengecupku dengan embun-embun puisi
Di pengasingan, mentari diusir hingga pergi
Seharusnya, dengan sadar, aku tak boleh menyanyi
Di pengasingan, ada peraturan? dilarang menyanyi?
Bila melanggar, sepi akan menghukum dengan keji
Atas undang-undang fana berlandaskan lara hati
Sayang sekali, aku tak peduli, walau aku selalu dihukum
Biar langit jiwaku membasah, agar hujan kasih kian turun
Berharap membanjiri pengasingan hingga luluh dan runtuh
Walau perjuangan telah mengorbankan hakikat tubuh