seindah nada yang mengalun
setenang mentari yang bersinar
bak surga yang mngiringiku di dunia
demi menujukkanku pada sebuah cinta
air mengalir yang penuh haluan
sebagai penopang kehidupan
tak perduli ranting-ranting menghadang
hingga mencapai satu tujuan
tujuan dengan kekokohan pendirian
tanpa tersentak satu kalimat yang menghadang
bak tembok yang terdiam dengan semua kebisingan
dengan kabut hitam yang membungkam keegoisan
tak perduli
tak tergoyahkan
sesuci kertas putih tanpa coretan
dilindungi dahsyatnya pagar keimanan
sembari berkata dengan lembutnya tutur kata
ku bertahan dengan waktu yang silih berganti
meski duri menerjang hati bertubi-tubi
karnaku ingin kau di sini
di sini menemaniku tanpa henti
di sini sebagai oksigenku
yang kan menjadi sumber kehidupanku
hingga ajal menjemputku nanti
setenang mentari yang bersinar
bak surga yang mngiringiku di dunia
demi menujukkanku pada sebuah cinta
air mengalir yang penuh haluan
sebagai penopang kehidupan
tak perduli ranting-ranting menghadang
hingga mencapai satu tujuan
tujuan dengan kekokohan pendirian
tanpa tersentak satu kalimat yang menghadang
bak tembok yang terdiam dengan semua kebisingan
dengan kabut hitam yang membungkam keegoisan
tak perduli
tak tergoyahkan
sesuci kertas putih tanpa coretan
dilindungi dahsyatnya pagar keimanan
sembari berkata dengan lembutnya tutur kata
ku bertahan dengan waktu yang silih berganti
meski duri menerjang hati bertubi-tubi
karnaku ingin kau di sini
di sini menemaniku tanpa henti
di sini sebagai oksigenku
yang kan menjadi sumber kehidupanku
hingga ajal menjemputku nanti
- Anonim