Sangatlah nyaman
Serta penuh kekhusyukan
Bersahabat dengan angin
Dan matahari pagi
Wajah gadisku yang membayang
Mengajakku sejenak berpejam
Tunduk kepala, dan
Menggumamkan salam
Dan embun menguap
Setelah semalaman
– bagai peristiwa cinta –
Membungkus dedaunan lelap
O, biru langit!
O, bukit-bukit!
Saksikanlah bahwa merdeka
Sangatlah mengikat
Bahwa jiwa
Butuh saat-saat alpa
Di mana roh diguncang
Tercampak dari tanya dan pikiran
Gadisku! Wahai gadisku!
Sangatlah nyaman
Bersetia kasih dengan Alam
Dan di bawah Iman-Nya: kita tenggelam
- 75 -
Sumber: "Sesobek Buku Harian Indonesia, Empat Kumpulan Sajak", Bentang & Masyarakat Poetika Indonesia/MPI, 1993.
Serta penuh kekhusyukan
Bersahabat dengan angin
Dan matahari pagi
Wajah gadisku yang membayang
Mengajakku sejenak berpejam
Tunduk kepala, dan
Menggumamkan salam
Dan embun menguap
Setelah semalaman
– bagai peristiwa cinta –
Membungkus dedaunan lelap
O, biru langit!
O, bukit-bukit!
Saksikanlah bahwa merdeka
Sangatlah mengikat
Bahwa jiwa
Butuh saat-saat alpa
Di mana roh diguncang
Tercampak dari tanya dan pikiran
Gadisku! Wahai gadisku!
Sangatlah nyaman
Bersetia kasih dengan Alam
Dan di bawah Iman-Nya: kita tenggelam
- 75 -
Sumber: "Sesobek Buku Harian Indonesia, Empat Kumpulan Sajak", Bentang & Masyarakat Poetika Indonesia/MPI, 1993.