Ayah, kita senantiasa mencatat kelam
Pada hujan di sore kelabu
Yang meneteskan sendu
Adzan magrib pun berkumandang
Membawakan pesan
Tentang kemarau yang indah:
Kering air mata lirih kita
Perlukah merasa tersakiti bila sudah terobati?
Ayah, kini aku lupa pergantian musim
(Kenanganmu tak lagi bermukim)
Pada hujan di sore kelabu
Yang meneteskan sendu
Adzan magrib pun berkumandang
Membawakan pesan
Tentang kemarau yang indah:
Kering air mata lirih kita
Perlukah merasa tersakiti bila sudah terobati?
Ayah, kini aku lupa pergantian musim
(Kenanganmu tak lagi bermukim)