manusia masa depan berdiri tegak di layar
komputerku. di tangan kanannya jaringan internet
di tangan kirinya hutan lebat menghijau
rambutnya mengkilat tanpa shampo
giginya kristal-kristal cahaya, mata kanannya
radar, kirinya antena parabola, otaknya einstein
hatinya sunan kalijaga. ia simpan kitab kuning
dalam disket, filsafat di saku baju
sejarah ia lipat dalam sepatu
manusia masa depan mencipta badai dengan
tuts piano, mencipta gelombang dalam lagu sangsai
mencipta hutan di kota-kota beton dan baja, ombak
laut ia tampung dalam katub jantungku. manusia masa depan
tak takut kehilangan kursi dalam syairmu
manusia masa depan membangun sejarahnya sendiri
yang merdeka dari rencanamu hari ini
(1989)
komputerku. di tangan kanannya jaringan internet
di tangan kirinya hutan lebat menghijau
rambutnya mengkilat tanpa shampo
giginya kristal-kristal cahaya, mata kanannya
radar, kirinya antena parabola, otaknya einstein
hatinya sunan kalijaga. ia simpan kitab kuning
dalam disket, filsafat di saku baju
sejarah ia lipat dalam sepatu
manusia masa depan mencipta badai dengan
tuts piano, mencipta gelombang dalam lagu sangsai
mencipta hutan di kota-kota beton dan baja, ombak
laut ia tampung dalam katub jantungku. manusia masa depan
tak takut kehilangan kursi dalam syairmu
manusia masa depan membangun sejarahnya sendiri
yang merdeka dari rencanamu hari ini
(1989)