Aku bertanya kepada angin
dari mana asalnya angan
Angin menggoyangkan pucuk-pucuk daun
dan ku saksikan pohon-pohon melukis lingkaran tahun
Aku bertanya kepada pohon
dari mana datangnya waktu
Pohon merekahkan kelopak bunga
dan ku saksikan lebah hinggap menghisap madu
Aku bertanya kepada lebah
dari apa sel yang tumbuh jadi tubuhku
Lebah bergumam terbang ke dalam gua
dan ku saksikan kelelawar menangkup kuping di dinding batu
Aku bertanya kepada kelelawar
dari mana awalnya suara
Kelelawar mengepakkan sayap ke langit malam
dan ku saksikan embun bergulir serupa sungai
Aku bertanya kepada sungai
dari mana sumber air susu
Sungai menjulangkan gunung
dan ku saksikan lembah bergaun kabut
Aku bertanya kepada lembah
dari mana mulanya tabu
Lembah menyingkap gaun
dan ku saksikan bumi bugil menggeliat anggun
Aku bertanya kepada bumi
siapa yang melahirkan Ibu
Bumi tersipu tapi ku dengar laut menyahut
“Ia bersaksi atas fakta, namun tak berdaya untuk bicara!”
Aku bertanya kepada laut
siapa yang menampungnya
Laut menggelora
tapi kerontang sebelum usai membilang Nama
(1995)
Sumber: "Nonsens", Yayasan Kalam, Jakarta; 2000.
dari mana asalnya angan
Angin menggoyangkan pucuk-pucuk daun
dan ku saksikan pohon-pohon melukis lingkaran tahun
Aku bertanya kepada pohon
dari mana datangnya waktu
Pohon merekahkan kelopak bunga
dan ku saksikan lebah hinggap menghisap madu
Aku bertanya kepada lebah
dari apa sel yang tumbuh jadi tubuhku
Lebah bergumam terbang ke dalam gua
dan ku saksikan kelelawar menangkup kuping di dinding batu
Aku bertanya kepada kelelawar
dari mana awalnya suara
Kelelawar mengepakkan sayap ke langit malam
dan ku saksikan embun bergulir serupa sungai
Aku bertanya kepada sungai
dari mana sumber air susu
Sungai menjulangkan gunung
dan ku saksikan lembah bergaun kabut
Aku bertanya kepada lembah
dari mana mulanya tabu
Lembah menyingkap gaun
dan ku saksikan bumi bugil menggeliat anggun
Aku bertanya kepada bumi
siapa yang melahirkan Ibu
Bumi tersipu tapi ku dengar laut menyahut
“Ia bersaksi atas fakta, namun tak berdaya untuk bicara!”
Aku bertanya kepada laut
siapa yang menampungnya
Laut menggelora
tapi kerontang sebelum usai membilang Nama
(1995)
Sumber: "Nonsens", Yayasan Kalam, Jakarta; 2000.