Jikalau aku menjadi angin,
Akan berbisik daku, berbisik,
Biarkan segala yang merasai,
Akan mendengar rindu dendamku,
Biarkan segala yang mengetahui,
Akan menginsafi kehadiranku…
Jikalau aku menjadi air,
Akan mengalir daku, mengalir,
Biarkan segala yang menjadi panas,
Mandi sejuk hawa sekarang,
Biarkan segala yang mabuk,
Mandi sinar terang sekarang…
Jikalau aku menjadi api,
Akan membakar daku, membakar,
Biarkan segala yang mengikat,
Melepas tangan kaki sekarang,
Biarkan segala yang mesum,
Berganti harum dupa sekarang…
Dan jikalau aku menjadi tanah,
Memandang tamasya yang bukan-bukan,
Melihat peristiwa yang menyedihkan,
Akan kupeluk bumi sekarang,
Biarkan segala yang merasa,
Tidak tahu merasai lagi…
Sumber: Pujangga Baru, No. 5, Th. II, November 1934
Akan berbisik daku, berbisik,
Biarkan segala yang merasai,
Akan mendengar rindu dendamku,
Biarkan segala yang mengetahui,
Akan menginsafi kehadiranku…
Jikalau aku menjadi air,
Akan mengalir daku, mengalir,
Biarkan segala yang menjadi panas,
Mandi sejuk hawa sekarang,
Biarkan segala yang mabuk,
Mandi sinar terang sekarang…
Jikalau aku menjadi api,
Akan membakar daku, membakar,
Biarkan segala yang mengikat,
Melepas tangan kaki sekarang,
Biarkan segala yang mesum,
Berganti harum dupa sekarang…
Dan jikalau aku menjadi tanah,
Memandang tamasya yang bukan-bukan,
Melihat peristiwa yang menyedihkan,
Akan kupeluk bumi sekarang,
Biarkan segala yang merasa,
Tidak tahu merasai lagi…
Sumber: Pujangga Baru, No. 5, Th. II, November 1934