Teronce bunga putih
Tergantung di sisi rumah kabung
Ketika gadis kecil itu masih belum tau arti kepergiannya
Namun ketika pulang dia tau emaknya tak mampu lagi tersenyum
Gadis kecil dengan gaun kuning menata lurus
Di situ emaknya tertidur
Pulas memeluk mimpi-mimpi indah
Dalam sangka dia bertanya "Seperti inikah cita-cita emak?"
Tetes air surga dari matanya yang bening
Jatuh mengaliri lekuk wajah polosnya
"Dari negeri seberang sana emak telah bisu."
Emaknya adalah saksi sejarah yang tak ingin bicara
Ronce bunga putih telah layu
tergeletak di nisan tanpa tanda kebesaran
sebagai penanda pahlawan devisa
(Tsuen-Wan 25, April 2O1O)
Tergantung di sisi rumah kabung
Ketika gadis kecil itu masih belum tau arti kepergiannya
Namun ketika pulang dia tau emaknya tak mampu lagi tersenyum
Gadis kecil dengan gaun kuning menata lurus
Di situ emaknya tertidur
Pulas memeluk mimpi-mimpi indah
Dalam sangka dia bertanya "Seperti inikah cita-cita emak?"
Tetes air surga dari matanya yang bening
Jatuh mengaliri lekuk wajah polosnya
"Dari negeri seberang sana emak telah bisu."
Emaknya adalah saksi sejarah yang tak ingin bicara
Ronce bunga putih telah layu
tergeletak di nisan tanpa tanda kebesaran
sebagai penanda pahlawan devisa
(Tsuen-Wan 25, April 2O1O)