Bulan itu satu.
Sama halnya denganmu.
Bulan itu datang dalam malam.
Sama halnya denganmu.
Hanya saja bulan dalam nyata, kau dalam mimpi.
Dan bulan hilang ketika ku terbangun.
Sama halnya denganmu.
Namun aku tetap bahagia.
Bahagia bukan melulu soal kekayaan, ketenaran, kesuksesan, atau kecantikan.
Tapi ada dalam setiap hati masing-masing.
Jika bahagia dapat dibeli?
Aku pasti tidak akan mendapatkannya.
Karena telah habis oleh orang-orang kaya.
Jika bahagia ada di suatu tempat?
Aku pasti telat dan tak akan dapat menuju kesana.
Karena semua orang sudah lebih dulu di sana.
Sehingga aku kehabisan.
Serupamu, bahagiaku dalam kebiasaanku.
Sayangnya, aku tidak tahu kapan aku akan pergi.
Aku tidak tahu kapan kau akan pergi.
Dan yang kusesali adalah aku tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi.
Kalau aku bisa.
Aku ingin mengajakmu ke tempat-tempat yang ingin aku tunjukan.
Sebelum kita hilang.
Itu pun, kalau kamu bisa.
Karena melihatmu, sama halnya melihat udara.
Sama halnya denganmu.
Bulan itu datang dalam malam.
Sama halnya denganmu.
Hanya saja bulan dalam nyata, kau dalam mimpi.
Dan bulan hilang ketika ku terbangun.
Sama halnya denganmu.
Namun aku tetap bahagia.
Bahagia bukan melulu soal kekayaan, ketenaran, kesuksesan, atau kecantikan.
Tapi ada dalam setiap hati masing-masing.
Jika bahagia dapat dibeli?
Aku pasti tidak akan mendapatkannya.
Karena telah habis oleh orang-orang kaya.
Jika bahagia ada di suatu tempat?
Aku pasti telat dan tak akan dapat menuju kesana.
Karena semua orang sudah lebih dulu di sana.
Sehingga aku kehabisan.
Serupamu, bahagiaku dalam kebiasaanku.
Sayangnya, aku tidak tahu kapan aku akan pergi.
Aku tidak tahu kapan kau akan pergi.
Dan yang kusesali adalah aku tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi.
Kalau aku bisa.
Aku ingin mengajakmu ke tempat-tempat yang ingin aku tunjukan.
Sebelum kita hilang.
Itu pun, kalau kamu bisa.
Karena melihatmu, sama halnya melihat udara.