Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta, kau melihat langit membentang lapang. Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki.
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku melihat nasib manusia. Terkutuk hidup di bumi bersama jangkauan lengan mereka yang pendek dan kemauan mereka yang panjang.
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta, kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung. Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi dari mata peluru para pemburu.
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa. Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri.
Ketika ada yang bertanya tentang cinta, apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata atau cukup ketidaksempurnaan kita?
Sumber: Buku Puisi "Tidak Ada New York Hari Ini".
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku melihat nasib manusia. Terkutuk hidup di bumi bersama jangkauan lengan mereka yang pendek dan kemauan mereka yang panjang.
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta, kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung. Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi dari mata peluru para pemburu.
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa. Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri.
Ketika ada yang bertanya tentang cinta, apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata atau cukup ketidaksempurnaan kita?
Sumber: Buku Puisi "Tidak Ada New York Hari Ini".