: Dika Jatnika
Dan kita pun merebus pertemuan itu
Menjadi air mata yang mendidih
Menebarkan uap yang melukis perih
Menyatu dengan angin riuh nan lirih
Lantas kau putuskan untuk terbang
Agar melaju ke angkasa pilu
Raih awan-awan kelabu
Seperti harapan tanah tandus pada hujan
Sedangkan aku masih terdiam
Membeku dengan dinginnya malam
Mendurja pada kelam yang selalu bungkam
Seolah menghilangkan bising kejujuran
Mungkin hanya kicau burung hantu
Yang bisa menjelaskan
Mengapa sunyi itu penuh rahasia
Dan kita pun merebus pertemuan itu
Menjadi air mata yang mendidih
Menebarkan uap yang melukis perih
Menyatu dengan angin riuh nan lirih
Lantas kau putuskan untuk terbang
Agar melaju ke angkasa pilu
Raih awan-awan kelabu
Seperti harapan tanah tandus pada hujan
Sedangkan aku masih terdiam
Membeku dengan dinginnya malam
Mendurja pada kelam yang selalu bungkam
Seolah menghilangkan bising kejujuran
Mungkin hanya kicau burung hantu
Yang bisa menjelaskan
Mengapa sunyi itu penuh rahasia