Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
Sajakku tak pernah jengah.
Ku sampaikan pada gemintang di langit.
Percuma pesan itu tak akan sampai.
Karena kau sendiri yang menghadangnya,
Jangan bertanya pada malam jika masih ingin bertemu siang.
Seperti mentari dan bulan.
Kau adalah bulan yang selalu mengindahkan malam
aku dapat melihatmu kala rembulan menampakkan cahayanya.
Dan kau dapat melihatku kala siang mendapatkan mentarinya tetapi selalu dibatasi senja.
Saat itulah aku menenggelamkan namamu dalam hatiku.
Kau dan aku seperti malam dan siang tak dapat menyatukan sinar yang sama.
membuat hati menjadi risau karena rindumu.
ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu.
Sajakku tak pernah jengah.
Ku sampaikan pada gemintang di langit.
Percuma pesan itu tak akan sampai.
Karena kau sendiri yang menghadangnya,
Jangan bertanya pada malam jika masih ingin bertemu siang.
Seperti mentari dan bulan.
Kau adalah bulan yang selalu mengindahkan malam
aku dapat melihatmu kala rembulan menampakkan cahayanya.
Dan kau dapat melihatku kala siang mendapatkan mentarinya tetapi selalu dibatasi senja.
Saat itulah aku menenggelamkan namamu dalam hatiku.
Kau dan aku seperti malam dan siang tak dapat menyatukan sinar yang sama.