Puisi Senandung Mei Karya Rizki Subbeh

Mei.....
Jika takdir terus mengalir menerjang hati
Apakah cinta masih terus lirih
Lirih sungai mengalir, menderung ke telaga
Menghabiskan tenaga
Bicara tentang cinta yang tidak ada ujung pangkalnya
tidak ada jaraknya
tidak ada batasnya

Mei....
Dalam waktu ku memikirkan arti cinta
Setiap nafas masih berhembus sejuknya
Setiap langkah masih melekat jejaknya
Setiap gerak masih semilir ayunannya

Lorong waktu terasa sesak olehmu
Sekejap diri menghentikan akalku
Tersipu melihat diriku

Mei....
Mengapa hidup harus ada gejolak
Jika suka bisa menyenangkan, kenapa duka tak membiarkan
Jika hidup bertumpang masalah
Apalah arti kita sebenarnya

Setiap insan masih memiliki harapan
Harapan akan pudar tanpa dorongan
Dorongan jiwa dari sosok orang
Orang yang membawakan ketenangan akan rasa sayang
(Jember, 05-07-2013)


Sumber: Kompasiana 2018.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama