Pekat malam memudar
Oleh sang dewi malam berwujud lampu
Tunduk setiap pasang mata
Khawatir sang dewi meredupkan cahayanya
Pekat kedatangan tamu
Yang datang bersama nyanyian
Tariannya menimbulkan percikan
Sejuk menggoda tubuh terdekap selimut
Pekat dan esok di awal pekan
Berlalu waktu bebasmu
Seragam rapi bertengger manis
Jiwa dan pikiran sibuk menata hari esok
Pekat dalam hati yang bergumam
"Besok jangan telat"
"Semoga semua lancar"
"Semangat untuk hari esok"
Pekat menyahut lantang
Jangan keluhkan seninmu
Siapa tahu jodohmu menyapa
Pada hari yang malang itu
Para pengeluh terdiam. Akupun
Terpaku, namun tangan sibuk meraba ponsel
Koneksi tersambung, ruang maya terbuka. Jemari menari
Tittttt. Berdetik.
Hari senin di pagi hari adalah primadona setiap insan
Viral di lorong dunia maya
Manis dalam keluhan bibir
Bukan hanya senin ini.
Setiap senin sama
Setiap keluhan sama
Insannya yang berbeda
Kamu lupa untuk bersyukur
Sebab oksigen senin
Masih membuatmu bernafas
Berhenti mengeluh!
Oleh sang dewi malam berwujud lampu
Tunduk setiap pasang mata
Khawatir sang dewi meredupkan cahayanya
Pekat kedatangan tamu
Yang datang bersama nyanyian
Tariannya menimbulkan percikan
Sejuk menggoda tubuh terdekap selimut
Pekat dan esok di awal pekan
Berlalu waktu bebasmu
Seragam rapi bertengger manis
Jiwa dan pikiran sibuk menata hari esok
Pekat dalam hati yang bergumam
"Besok jangan telat"
"Semoga semua lancar"
"Semangat untuk hari esok"
Pekat menyahut lantang
Jangan keluhkan seninmu
Siapa tahu jodohmu menyapa
Pada hari yang malang itu
Para pengeluh terdiam. Akupun
Terpaku, namun tangan sibuk meraba ponsel
Koneksi tersambung, ruang maya terbuka. Jemari menari
Tittttt. Berdetik.
Hari senin di pagi hari adalah primadona setiap insan
Viral di lorong dunia maya
Manis dalam keluhan bibir
Bukan hanya senin ini.
Setiap senin sama
Setiap keluhan sama
Insannya yang berbeda
Kamu lupa untuk bersyukur
Sebab oksigen senin
Masih membuatmu bernafas
Berhenti mengeluh!
- Akemii