Puisi Sonet: Hei! Jangan Kau Patahkan Karya Sapardi Djoko Damono

Hei! Jangan kau patahkan kuntum bunga itu
Ia sedang mengembang; bergoyang dahan-dahannya yang tua
Yang telah mengenal baik, kau tahu,
Segala perubahan cuaca.
Bayangkan: Akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar
Hujanpun turun setiap bumi hampir hangus terbakar
Dan mekarlah bunga itu pelahan-lahan
Dengan gaib, dari rahim Alam.
Jangan; saksikan saja dengan teliti
Bagaimana Matahari memulasnya warna-warni, sambil diam-diam
Membunuhnya dengan hati-hati sekali
Dalam Kasih sayang, dalam rindu dendam Alam;
Lihat: Iapun terkulai pelahan-lahan
Dengan indah sekali, tanpa satu keluhan

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama