tubuhku meneteskan abu
ulat-ulat menguliti setiap perjalanan yang kupentaskan
mereka baru belajar menanam akar
di setiap liang nafasku kukalungkan nafsu
bulan retakan lumut melekat
pada setiap batu mereka mengisapnya
batu-batu diletakkan di kepala
para perempuan menopang bumi
aku hanya bisa mengumpulkan pecahan keringat dan menggulung setiap abu yang retak
(Denpasar, 1997)
ulat-ulat menguliti setiap perjalanan yang kupentaskan
mereka baru belajar menanam akar
di setiap liang nafasku kukalungkan nafsu
bulan retakan lumut melekat
pada setiap batu mereka mengisapnya
batu-batu diletakkan di kepala
para perempuan menopang bumi
aku hanya bisa mengumpulkan pecahan keringat dan menggulung setiap abu yang retak
(Denpasar, 1997)