Wanita miskin itu
Yang memakai sendal jepit
Yang menjadi babu orang
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Yang setiap hari bertemankan keringat
Yang tiada lelah menyeret kaki
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Yang setiap gelap terlelap lelah
Yang setiap fajar bangun
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Dia mencari nasi untukku dan adikku
Dia wanita terkuat
Tiada rasa lelah menghampirinya
Wanita miskin itu
Dia cahayaku
Dia menyinariku dari kesendirian
Dia berjuang darah untukku
Wanita miskin itu
Tiada pernah ia mengeluh
Ia yakin Tuhan membahagiakannya
Dengan cara yang berbeda.
Wanita miskin itu
Dia tidak cantik tapi hatinya indah
Dia seorang wanita biasa
Yang memiliki cerita hidup yang luar biasa.
Wanita miskin itu
Wanita itu tidak kaya
Tidak juga fakir
Karena hatinya begitu hebat.
Wanita miskin itu
Kudoakan ia selalu
Malam dan siang menjadi saksi bagaimana ia menangis
Kelaparan hingga lapar merenggutnya.
Yang memakai sendal jepit
Yang menjadi babu orang
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Yang setiap hari bertemankan keringat
Yang tiada lelah menyeret kaki
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Yang setiap gelap terlelap lelah
Yang setiap fajar bangun
Dia ibuku
Wanita miskin itu
Dia mencari nasi untukku dan adikku
Dia wanita terkuat
Tiada rasa lelah menghampirinya
Wanita miskin itu
Dia cahayaku
Dia menyinariku dari kesendirian
Dia berjuang darah untukku
Wanita miskin itu
Tiada pernah ia mengeluh
Ia yakin Tuhan membahagiakannya
Dengan cara yang berbeda.
Wanita miskin itu
Dia tidak cantik tapi hatinya indah
Dia seorang wanita biasa
Yang memiliki cerita hidup yang luar biasa.
Wanita miskin itu
Wanita itu tidak kaya
Tidak juga fakir
Karena hatinya begitu hebat.
Wanita miskin itu
Kudoakan ia selalu
Malam dan siang menjadi saksi bagaimana ia menangis
Kelaparan hingga lapar merenggutnya.
- Rayhandi