Puisi 89 Karya Goenawan Mohamad

Keadilan adalah sesuatu yang ada justru karena
tak hadir. Ia ibarat akanan. Kita melihatnya ketika
kita berdiri di tepi laut dan memandang nun
jauh di sana, tanpa tahu bagaimana wujudnya.
Ia kosong yang selaik kolong – kosong yang
dapat diberi nama dan ditunjuk. Ia absensi yang
menghimbau; tandanya luka pedih yang terjadi
ketika ketidak-adilan menguasai ruang.

Mungkin itulah sebabnya riwayat pergolakan
sosial di Indonesia adalah riwayat orang-orang
tertindas yang menantikan yang tak ada: Ratu
Adil. Semakin absen keadilan, semakin yakin
orang-orang ia akan muncul secara dramatis di
hari akhir.

Akhirnya sejarah adalah kisah orang-orang yang
mencicil: dalam penantian itu, manusia menebus
yang absen dengan mencoba merawat keadilan
(dengan “K”) tiap hari, bagaikan merawat lapisan
humus di ladang kebersamaan.

Keadilan, dengan “K”, tentus saja tetap disimpan
dalam kamus, meskipun kamus itu tak dapat
mendefinisikannya dan mengurungnya.


Sumber: Jendela Sastra.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama