Ia tak pernah sempat bertanya kepada dua kali dua
hasilnya sama dengan dua tambah dua sedangkan satu kali satu
lebih kecil dari satu tambah satu dan tiga kali tiga lebih besar
dari tiga tambah tiga. Sejak semula ia sayang pada angka nol.
Dan setiap kali ia menghitung dua tambah tiga kali empat
kurang dua ia selalu teringat waktu terjaga malam-malam ketika
ibunya sakit keras dan ayahnya tidak ada di rumah dan di
halaman terdengar langkah-langkah bakiak almarhum neneknya
dan ia ingin kencing tetapi takut ke kamar kecil yang dekat
sumur itu dan lalu kencing saja di kasur.
Sungguh, sejak semula ia hanya mempercayai angka nol.
hasilnya sama dengan dua tambah dua sedangkan satu kali satu
lebih kecil dari satu tambah satu dan tiga kali tiga lebih besar
dari tiga tambah tiga. Sejak semula ia sayang pada angka nol.
Dan setiap kali ia menghitung dua tambah tiga kali empat
kurang dua ia selalu teringat waktu terjaga malam-malam ketika
ibunya sakit keras dan ayahnya tidak ada di rumah dan di
halaman terdengar langkah-langkah bakiak almarhum neneknya
dan ia ingin kencing tetapi takut ke kamar kecil yang dekat
sumur itu dan lalu kencing saja di kasur.
Sungguh, sejak semula ia hanya mempercayai angka nol.
Sumber: Buku Ayat-Ayat Api