menyanyat garis-garis hitam
atas warna keemasan; di musim apa
Kita mesti berpisah tanpa
membungkukkan selamat jalan?
sewaktu cahaya tertoreh
ruang hening oleh bisik pisau; Dikau-kah
debu, bianglala itu,
kabut diriku?
dan garis-garis tajam (berulang
kembali, berulang
ditolakkan) atas latar keemasan
pertanda aku pun hamil. Kau-tinggalkan
atas warna keemasan; di musim apa
Kita mesti berpisah tanpa
membungkukkan selamat jalan?
sewaktu cahaya tertoreh
ruang hening oleh bisik pisau; Dikau-kah
debu, bianglala itu,
kabut diriku?
dan garis-garis tajam (berulang
kembali, berulang
ditolakkan) atas latar keemasan
pertanda aku pun hamil. Kau-tinggalkan
Sumber: Buku Ayat-Ayat Api