Puisi Garis Karya Sapardi Djoko Damono

menyanyat garis-garis hitam
atas warna keemasan; di musim apa
Kita mesti berpisah tanpa
membungkukkan selamat jalan?

sewaktu cahaya tertoreh
ruang hening oleh bisik pisau; Dikau-kah
debu, bianglala itu,
kabut diriku?

dan garis-garis tajam (berulang
kembali, berulang
ditolakkan) atas latar keemasan
pertanda aku pun hamil. Kau-tinggalkan


Sumber: Buku Ayat-Ayat Api
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama