Puisi Kurban Karya KH. A. Mustofa Bisri

di sana
barangkali ibrahim, hajar, dan ismail pun mengawasi lautan kafan kepasrahan berputar-putar mengitari titik bumi
allahu akbar!
meluap-luap di pelataran suci
mencoba menyapu sampai dalam diri
selama ini
allahu akbar!
menderas arus berkejar-kejaran
putar-balik antara bukit shafa dan marwah
meyakinkan diri akan penerimaan
sebelum tumpah menutup padang arafah yang ramah
allahu akbar!
meluber ke muzdalifah membanjiri
mina yang menyerah
allahu akbar!
lalu balik melimpah menggenangi ka'bah
dan menyatu dengan matair zamzam
yang pemurah
allahu akbar!

di sini pun kerelaan ibrahim,
kepatuhan hajar, dan kepasrahan ismail
menguji kesayangan yang dikurbankan
bismillahi allahu akbar!
relakah sepenuh hati relakah?
relakan sepenuh hati relakan!
bismillahi allahu akbar!
kurelakan permataku semata wayang
bismillahi allahu akbar
adakah yang lebih tersayang
melebihi putera tersayang
adakah yang lebih berharga
melebihi nyawa
kecuali kasihnya yang menanti
di batas ketulusan?

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama