Kenyataan hanya butuh Waktu untuk membahasakan wujud aslinya.
Ia mesti melalui liku berupa prasangka, bias, duga, dan curiga.
Juga gelombang apriori, sangsi, dengki, dan benci.
Dari yang sudah-sudah, liku dan gelombang kepahitan itu akan menepi oleh waktu.
Tanpa digiring, dan dengan sendirinya.
Dan selama belum tiba waktunya, lapang dadaku ini untukmu.
Untuk kalian semua, dan semoga senantiasa.
Sumber: Kompasiana 2022.
Ia mesti melalui liku berupa prasangka, bias, duga, dan curiga.
Juga gelombang apriori, sangsi, dengki, dan benci.
Dari yang sudah-sudah, liku dan gelombang kepahitan itu akan menepi oleh waktu.
Tanpa digiring, dan dengan sendirinya.
Dan selama belum tiba waktunya, lapang dadaku ini untukmu.
Untuk kalian semua, dan semoga senantiasa.
Sumber: Kompasiana 2022.