Puisi Waktu Itu Karya Ridwan

Bernostalgia kembali menelusuri wisata masa lalu.
Di mana bersama adalah tujuan utama.
Rancang rencana yang mungkin sedikit absurd.
Mengalir begitu saja dan indah tanpa kecewa.
Huuuh. (menghela nafas)
Seketika semua abstrak, runtuh, rapuh.
Karena ada pahatan luka yang ku buat.
Mengikis perlahan apa yang harus menjadi acuan.
Mimpi buruk terngiang entah sampai kapan.
Maaf dari diri,
harapan-harapan kini sirna begitu saja.


Sumber: Pena Kota.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama