Dengan menerima metafor kita tahu, bahwa pada
mulanya bukanlah Kata, melainkan tafsir. Dunia
menyentuhnya sepanjang perjalanan, ruang dan
waktu mengubahnya.
Memang mencemaskan jika Yang Kekal, juga
tanda-tandanya, tak hadir di antara kita:
masa lalu akan terasa bodoh dan masa depan
hampa. Tapi kesalahan kita selama ini ialah
menyimpulkan bahwa jika Yang Kekal mustahil
bergabung dengan yang fana, maka ia sebenarnya
tak ada. Atau sebaliknya: yang fana kita anggap
yang berdosa.
Sumber: Jendela Sastra.
mulanya bukanlah Kata, melainkan tafsir. Dunia
menyentuhnya sepanjang perjalanan, ruang dan
waktu mengubahnya.
Memang mencemaskan jika Yang Kekal, juga
tanda-tandanya, tak hadir di antara kita:
masa lalu akan terasa bodoh dan masa depan
hampa. Tapi kesalahan kita selama ini ialah
menyimpulkan bahwa jika Yang Kekal mustahil
bergabung dengan yang fana, maka ia sebenarnya
tak ada. Atau sebaliknya: yang fana kita anggap
yang berdosa.
Sumber: Jendela Sastra.