Seuntai tasbih memutari sepi.
Sepasang terompah menjelma
menjadi dua ekor kuda.
Dua kuda itu berdiri
menoleh ke kanan ke kiri
lalu pergi mencari dokar lapar
yang tersesat di jalan pasar.
Seonggok jubah mangkak
menghadang dan berupaya
membujuk dua kuda itu
kembali.
Tapi kedua kuda hanya
meringkik tajam.
Bedug gemuk itu tersentak
dan meraih tabuhnya
lalu memukuli perutnya
sendiri.
Suaranya membuat genting-
genting surau itu bubar
tinggal usuk lapuk, reng-reng
kurus, dan batang belandar.
Langgar itu jadi lenggang,
gerompang, telanjang.
Angin lalu datang
menerbangkan tetirainya.
Seuntai tasbih berlepasan dan
biji matanya jatuh ke lantai.
Seorang orang tua berguling-
guling, gulung kuming
menyaksikan ini sembari
melihat helai-helai jenggotnya
terbang ke langit, seperti
hujan yang dipanggil kembali
oleh
Si Maha Sunyi.
(2019)
Sepasang terompah menjelma
menjadi dua ekor kuda.
Dua kuda itu berdiri
menoleh ke kanan ke kiri
lalu pergi mencari dokar lapar
yang tersesat di jalan pasar.
Seonggok jubah mangkak
menghadang dan berupaya
membujuk dua kuda itu
kembali.
Tapi kedua kuda hanya
meringkik tajam.
Bedug gemuk itu tersentak
dan meraih tabuhnya
lalu memukuli perutnya
sendiri.
Suaranya membuat genting-
genting surau itu bubar
tinggal usuk lapuk, reng-reng
kurus, dan batang belandar.
Langgar itu jadi lenggang,
gerompang, telanjang.
Angin lalu datang
menerbangkan tetirainya.
Seuntai tasbih berlepasan dan
biji matanya jatuh ke lantai.
Seorang orang tua berguling-
guling, gulung kuming
menyaksikan ini sembari
melihat helai-helai jenggotnya
terbang ke langit, seperti
hujan yang dipanggil kembali
oleh
Si Maha Sunyi.
(2019)