Puisi Kompor Karya Hasta Indriyana

Apa kabar kompor?
Ini malam ingin kukenang kau

Bagaimana dulu tiap bulan
membongkar wadah minyak tanah
mengulur sumbu dan memotong
pucuknya yang arang dan ringkih

Setelan sumbu harus licin tak mampat
oleh karat. Semua bagian dilap mengkilap
hingga ibu mengulum senyum

Tangan ini puluhan tahun sudah
tak terendam minyak tanah
itu sebab negara kewalahan mengolah
minyak bumi

Pada akhirnya kini, aku
menuliskanmu juga dalam larik
puisi sederhana. Betapa dari ujung
benang mennyala itu telah
mengenangkanku pada segala
masakan ibu

(Cimahi, 2013)


Sumber: Wikipuisi
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama