Ucapan pahit itu
Mengakhiri perasaannya yang tulus
Jiwa tangguhnya runtuh seketika
Mimpi-mimpinya berhamburan meluap
Terpeluk musim yang semakin dingin
Senyuman yang membekas itu
Perlahan menjauhi pandangannya yang sayu
Tenaganya terkuras habis
Tergeletak tanpa bisa mengejar lagi
Dengan tertunduk ia berbalik
Melangkahkan kaki menuju hari esok
.. ah sudah waktunya
Ia harus melambaikan tangan
Membiarkan dara itu lenyap sekehendaknya
Meski dengan kemurungan yang mengendap
Relanya harus lebih lapang
Agar ia tak lagi kehilangan waktu terlelap
Untuk lebih kuat dan bermimpi lagi..
Sumber: Pena Kota.
Mengakhiri perasaannya yang tulus
Jiwa tangguhnya runtuh seketika
Mimpi-mimpinya berhamburan meluap
Terpeluk musim yang semakin dingin
Senyuman yang membekas itu
Perlahan menjauhi pandangannya yang sayu
Tenaganya terkuras habis
Tergeletak tanpa bisa mengejar lagi
Dengan tertunduk ia berbalik
Melangkahkan kaki menuju hari esok
.. ah sudah waktunya
Ia harus melambaikan tangan
Membiarkan dara itu lenyap sekehendaknya
Meski dengan kemurungan yang mengendap
Relanya harus lebih lapang
Agar ia tak lagi kehilangan waktu terlelap
Untuk lebih kuat dan bermimpi lagi..
Sumber: Pena Kota.