Puisi Pada Sebuah Pulau Karya Goenawan Mohamad

Badai hanya pulang gema, di sini, seperti ratap pulau
dari karang-karang kambria
yang gelap.

Pantai mengangakan rahang, menelan waktu
yang datang bertubuhkan
gelombang

Tanah melulur
ekulaptus.
Sejarah menembus.

Pada batukapur tua ia menyusun sember itu – yang akhirnya tak ada
Beratus tahun kemudian ia pun kembali,
jejak, kerak, sisa, tanda: fana, barangkali tak fana
(1994)


Sumber: Jendela Sastra.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama