Puisi Pengaduan Jalak Karya A. Muttaqin

Burung zindik berbisik kepada jangkrik:
Jangan berisik, besok kau bakal diuntal
cendet cedal yang terpental dari alas asal.

Tapi jangkrik tetaplah jangkrik.

Kepada burung zindik tersebut
beliau bilang bahwa dirinya penganut syekh perkutut,
burung salik yang hanya makan ketan dan jewawut.

(Dari syekh perkutut jangkrik mendapat amanat
merapal larik mistik krik, krik, krik 3.000 kali
di malam Senin dan 7.000 kali di malam Jumat.)

Tidak. Beliau tak percaya pada beo,
burung zindik dan tengik itu, yang amat giat
menghujat dengan ayat-ayat hutan

dan diocehkan seperti benih kebencian.

Demikian aduan jalak kepada kiai gagak,
burung hitam sepuh, yang paham
seluk beluk kelam dan kematian.

(2016)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama