Puisi Penyaring Rindu Karya Ebenhaezer Alfaritz Rante

Menyaring rindu
bersama sepoci ampas hari
siapa tahu bisa kuseduh kembali
menuntaskan dahaga akan dirimu

Rinduku terlalu tua
sayang, akarnya menghujam
merambat entah ke mana-mana
aku mencabut sebelum memeram

Padam, hidup kembali
sekali lagi mati, maka perlahan
kuhidupkan sekali lagi, sayang
menyaring hatimu yang terlanjur
senyap.


Sumber: Wikipuisi
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama