Puisi Di Atas Awan Karya Avianti Armand

"Aku hampir tak mengenalMu, Tuhan. Tapi di lipatan
jubahMu tersembul jari-jari sekurus ranting yang tak bisa
mengibas lalat di mata. KasutMu mengepulkan debu dari
kota-kota yang tak sengaja terinjak. Jejak air juga belum
mengering di dadaMu dari ibu-ibu yang melepas anaknya
ke arah peluru."
"Aku tahu, itu Kamu."
"Bukan," sangkalNya – lalu berlalu sambil menangis.
"Jangan pergi!"
Ia telanjur berbalik, lupa kalau gerumbul putih itu hanya
sekumpulan air. TubuhNya melesak – hilang jadi butir-
butir hujan.


Sumber: Buku Tentang Ruang (2016).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama