Puisi Mappalette Bola Karya Iis Singgih

diam-diam angin keluar masuk
lewati jendela yang mulai melapuk
kian hari debu kian menebal
menempel pada dinding
yang setia menjaga usia

rumah adalah kenangan
di mana segala ingatan terpahat rapi
menjaga setumpuk rahasia

hingga hari tanggal satu per satu
nubuah cahaya tetap cerlang
dari tegak pancang penyangga
sampai teduh atap mengayup

Mappalette bola
Mappalette bola

bergerak dari satu titik ke titik lain
di atas jalanan lengang
sederap langkah melaju bersama debu
kompak terpola atur maju lalu berhenti
sejenak letakkan beban dari bahu
tanpa keluh dan gerutu

jala-jala doa dirapal oleh tetua
memupus buih-buih lelah
sejauh langkah para lelaki
angkat rumah panggung

bahu memar menandai jarum waktu
tak mengaduh meski terasa ngilu

Mappalette bola
Mappalette bola

rumah adalah kenangan
tempat segala disembunyikan
memeram kelapukan
di irama denyut nadi

(Ruang Kata, 20 Januari 2021)


Sumber: Hari Puisi.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama