Puisi Pemeluk Agama Karya Joko Pinurbo

Dalam doaku yang khusyuk
Tuhan bertanya kepadaku,
hamba-Nya yang serius ini,
"Halo, kamu seorang pemeluk agama?"
"Sungguh, saya pemeluk teguh, Tuhan."
"Lho, Teguh si tukang bakso itu
hidupnya lebih oke dari kamu,
nggak perlu kamu peluk-peluk.
Benar kamu pemeluk agama?"
"Sungguh, saya pemeluk agama, Tuhan."
"Tapi Aku lihat kamu nggak pernah
memeluk. Kamu malah menyegel,
membakar, merusak, menjual
agama. Teguh si tukang bakso itu
malah sudah pandai memeluk.
Benar kamu seorang pemeluk?"
"Sungguh, saya belum memeluk, Tuhan."
Tuhan memelukku dan berkata,
"Doamu tak akan cukup. Pergilah
dan wartakanlah pelukan-Ku.
Agama sedang kedinginan dan kesepian.
Dia merindukan pelukanmu.
(2015)


Sumber: Sepenuhnya.com.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama