Yang paling menyakitkan dari sebuah perpisahaan adalah bukan bagaimana kau pergi meninggalkanku ketika aku sedang cinta-cintanya.
Tapi ketika muncul hentakan-hentakan kecil di kepala yang meletup-letup dengan sangat menyiksa.
Seakan ada yang terus menghantui hariku semenjak kau memilih untuk pergi.
Aku bangun di pagi hari, dan melihat taka da lagi satu pun pesan dengan namamu di sana.
Tak ada lagi notifikasi-notifikasi yang membuat pagiku sering diselingi senyum-senyum sendiri.
Kau tahu bagaimana rasanya seperti itu? Setiap aku memejam, kau dengan sialnya hadir sambil membawa sejuta kenangan bahagia.
Dan ketika aku memilih membuka mata, aku dimakan oleh kenyataan karena dipaksa sadar bahwa sekarang kau tak lagi ada!
Ini seperti harus mengulang dan mengulang kembali semuanya dari awal.
Dari merangkak lagi.
Dari meniup-niup luka yang baru lagi.
Dan aku benar-benar tidak tahu harus di titik mana aku memulai semuanya dari awal lagi!
Sumber: Kukuspintar.com.
Tapi ketika muncul hentakan-hentakan kecil di kepala yang meletup-letup dengan sangat menyiksa.
Seakan ada yang terus menghantui hariku semenjak kau memilih untuk pergi.
Aku bangun di pagi hari, dan melihat taka da lagi satu pun pesan dengan namamu di sana.
Tak ada lagi notifikasi-notifikasi yang membuat pagiku sering diselingi senyum-senyum sendiri.
Kau tahu bagaimana rasanya seperti itu? Setiap aku memejam, kau dengan sialnya hadir sambil membawa sejuta kenangan bahagia.
Dan ketika aku memilih membuka mata, aku dimakan oleh kenyataan karena dipaksa sadar bahwa sekarang kau tak lagi ada!
Ini seperti harus mengulang dan mengulang kembali semuanya dari awal.
Dari merangkak lagi.
Dari meniup-niup luka yang baru lagi.
Dan aku benar-benar tidak tahu harus di titik mana aku memulai semuanya dari awal lagi!
Sumber: Kukuspintar.com.