Puisi Sehancur Itu Aku Pernah Karya Brian Khrisna

Aku pernah hancur karena terlalu percaya. Pernah juga patah karena memilih orang yang salah. Aku pernah terkubur dalam-dalam dalam hati seseorang yang kuselami dengan niat untuk bisa ku mengerti. Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.

Aku pernah tercerai-berai ketika kasihku tak sampai. Aku pernah tertusuk pecahan hatiku sendiri ketika sedang berusaha menyusun lalu kau datang lagi. Aku pernah terjatuh dua kali karena ceroboh memberikan kesempatan. Aku pernah ditinggalkan karena menunggu. Aku juga pernah dihakimi karena melindungi.

Aku pernah ditinggal pergi karena tak cukup memberi. Aku pernah ditikam karena terlalu jujur pada hati sendiri. Aku pernah disalahkan karena berbicara yang sebenarnya. Aku pernah disuruh menunggu ketika ia tengah menunggu orang lain.

Aku pernah.
Aku pernah seperti itu.

Sehancur itu aku pernah berjuang, berkali-kali bangkit hanya untuk kembali dihancurkan. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku pernah sehancur itu. Jika kau yang kupilih sekarang juga hendak menghancurkanku, tak apa; Aku rela. Sudah sepenuh hati aku siap.

Hatiku milikmu. Mau kau genggam kuat-kuat hingga tercerai-berai atau kau simpan sebagai kenang-kenangan, aku tak peduli. Namun selama kau masih bersamaku, maukah kau berada di sampingku lebih lama? Seperti yang kau tahu, sehancur-hancurnya hatiku, kehadiranmu selalu bisa menyembuhkanku.


Sumber: TribunJateng 2021.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama