Puisi Sidi Gede-Lateh Karya Mathori A. Elwa

Kado bagi Penganten

di sidi gede hingga leteh
para pendaki bukit itu
tak lelahnya menulis puisi
memang, harus ada yang tak terpahami
agar engkau bersaksi
bahwa, tiada tuhan selain allah
: tabir pelan-pelan terbuka
cinta pun terungkapkan
genderang rindu ditabuh
hingga subuh bertalu-talu
di sini hari selalu mulai
bagai tak mengenal ajal
berasa pengantin baru
tersenyum abadi dan kekal
ada warna yang selalu hijau
putih dan surga
tersembunyi di balik wajah pucat dunia
masuklah. Salamun qaulam mir-rabbir-raham
salamun qaulam mir-rabbir-raham
salamun qaulam mir-rabbir-raham
allahumma inna nas’aluka malaikata jibra’ila, waisriafila wa ‘izra’ila
innaka ‘ala kulli syai’in-qadir
al-hamdulillahi rabbil-‘alaman...
al-fatihah!


Sumber: Jendela Sastra.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama