Puisi Suatu Pagi di Kakak Gunung Marapi Karya Encep Abdullah

suatu pagi di kaki gunung marapi
embun-embun tak saling berebut
siapa yang paling likat
menjamah pohon-pohon dan rumput
yang saling gigil mencari selimut

tak seperti aku dan kau yang selalu
bertengkar tentang terjalnya liku hidup

hidup kita memang tak laiknya
air terjun lembah anai di padang panjang itu
yang ricik airnya selalu menghantar kesejukan
bagi para tetamu

sesekali aku ingin mengajakmu ke sana
untuk saling merapatkan rindu
dalam pelukan dalam kabut atau hujan
atau sembari menikmati dakak-dakak atau sanjai
di lorong-lorong cinta kita yang semakin menua

(Februari 2018)


Sumber: Hari Puisi.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama