Puisi Tak Sepaham Karya Mathori A. Elwa

: menengok demokrasi di r.s. nusantara indah


aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku meniru abu bakar
kalian kritik aku berlagak sabar

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku meniru umar bin khaththab
kalian kritik aku ghodhob

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku meniru utsman bin affan
kalian kritik aku terlalu dermawan

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku meniru ali bin abi thalib
kalian kritik aku nglakoni ilmu gaib

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku hanya meniru kanjeng nabi
kalian kritik aku berlagak sufi

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku bersilaturahmi pada penguni makam
kalian kritik aku penganut aliran kepercayaan

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku hanya bertaubat mengerjakan doa
kalian kritik aku tak mau bekerja

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku sembunyikan pekerjaan besar
kalian kritik aku terancam lapar

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mengajak orang berjihad dengan harta
kalian kritik aku menjilat orang kaya

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mengajak orang berjuang dengan jiwa
kalian kritik aku putus asa

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mengajak orang belajar pada yang mahatahu
kalian kritik aku terjerumus dalam keanehan tingkah laku

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mengajak orang segera istighosah
kalian kritik aku takut dan gelisah

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku uzlah menjaga jarak dengan konflik
kalian kritik aku sok dan munafik

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku pindah tempat hijrah menghindari maksiat
kalian kritik aku meninggalkan tanggung jawab

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mengemukakan pendapat dan tabayyun
kalian kritik aku membuat orang makin bingung

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku diam puasa bicara
kalian kritik aku tak punya rasa

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku mempercayakan orang sesuai ahlinya
kalian kritik aku karena tak becus mengerjakannya

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku kerjakan sendiri sesuai tuntutan
kalian kritik aku rakus dan tiran

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku datang sesuai undangan
kalian kritik aku mau mencuri makanan

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku menjawab sesuai pertanyaan
kalian kritik aku tak menjawab kebenaran

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku jujur apa adanya
kalian kritik aku membuka rahasia

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku konsisten tak mau buka rahasia
kalian kritik aku tak terbuka

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku katakan apa adanya
kalian kritik aku bohong belaka

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku diam tak bertindak
kalian kritik aku pengecut

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku bertindak tegas
kalian kritik aku penindas

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku kritik kalian
kalian kritik aku kejam nian

aku tak paham
jalan pikiran kalian
aku kritik diriku sendiri
kalian kritik aku melarikan diri

masing-masing kita memang cerdas
alias
tak punya perasaan

di manakah moralitas?
meminjam ungkapan ebit
tanyakan pada kursi yang digoyang
kalau yang duduk undur diri
baru kita tahu rasa

(Agustus, 2000)


Sumber: Jendela Sastra.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama