(: Pak Sutomo)
Pak Guru dalam kenanganku
Adalah yang setiap hari rajin berpakaian rapi
Dua pena, terselip di saku baju warna abu-abu
Sepatu dan sepeda jaman perang itu,
Sama mengkilatnya
Walau hujan sering datang mengganggu
Pak Guru dalam ingatanku
Sering mengajak aku dan kawan-kawan bersepeda
Mampir ke sawah milik tetangganya, transmigran dari Jawa
Mencari merang padi, kan dibuat hiasan dinding pekan
mendatang
Langit sore merah jingga menawan mata, menyaksi
Pak Guru, aku ingat
Saat ku mengeluh
Waktu prakarya membuat sapu
Tanganku lecet ketika itu
Kau bilang jangan mudah mengeluh
Sapu itu musti diselesaikan
Pak Guru rajin bertutur
Pesannya pandai-pandailah membawa diri
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Hatimu luas bak samudra
Jiwamu lubuk kasih tepian ilmu
Penamu telah goreskan banyak nama
Pak Guru, aku sayang padamu.
(2005)
Pak Guru dalam kenanganku
Adalah yang setiap hari rajin berpakaian rapi
Dua pena, terselip di saku baju warna abu-abu
Sepatu dan sepeda jaman perang itu,
Sama mengkilatnya
Walau hujan sering datang mengganggu
Pak Guru dalam ingatanku
Sering mengajak aku dan kawan-kawan bersepeda
Mampir ke sawah milik tetangganya, transmigran dari Jawa
Mencari merang padi, kan dibuat hiasan dinding pekan
mendatang
Langit sore merah jingga menawan mata, menyaksi
Pak Guru, aku ingat
Saat ku mengeluh
Waktu prakarya membuat sapu
Tanganku lecet ketika itu
Kau bilang jangan mudah mengeluh
Sapu itu musti diselesaikan
Pak Guru rajin bertutur
Pesannya pandai-pandailah membawa diri
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Hatimu luas bak samudra
Jiwamu lubuk kasih tepian ilmu
Penamu telah goreskan banyak nama
Pak Guru, aku sayang padamu.
(2005)