Puisi Di Kafe Karya Dahri Dahlan

di kafe yang dilimpahi cahaya yangs sederhana ini
waktu menjadi puisi. malaikat datang lalu menyayatnya dengan
hati-hati. sangat hati-hati. pintu dibuka perlahan dan angin
membawa hal baik yang tidak terlihat. tenggorokanku
dipenuhi laba-laba dan aku harus memanggil namamu.

wajahmu merah saga tanggal satu-satu di balik kaca jendela.
kamu datang atau melupakan janji adalah kemalangan
yang kelak akan kujelaskan di papan tulis
dengan spidol hitam yang berderik.


Sumber: Instagram @puisiaran.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama