Puisi Agrafa Karya Adimas Immanuel

Akhir-akhir ini
aku sering mimpi buruk
dan masa lalu tak hadir
untuk sekadar memeluk.
Kutarik selimut sampai
ke dada, lalu kepala
tak ada kau yang lenyap
tanpa suara dan
dengus napas itu
sudah pasti bukan
kepunyaan kita.
Waktu mendaras sunyi
bagai doa si pendosa
dan kuseru namamu
berkali-kali sebelum tiada:
bawa aku ke mana kau
membenamkan kata-kata
meski harus kutinggal
ingatan dan bahasa tersisa.


Sumber: "Puisi-Puisi Adimas Immanuel – Cupio dissolvi", www.bacapetra.co.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama