Puisi Batas Karya M. Aan Mansyur

Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota
Bilik penjara, dan kantor walikota,
Juga rumahku, dan seluruh tempat dimana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Resah di dadaku dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu
Antar pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dan ibunya dan sebaliknya
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu
Jurang antara kebodohan dan keinginanku
Memilikimu sekali lagi


Sumber: "4 Puisi AADC untuk Kamu yang Ingin Nostalgia dengan Cinta dan Rangga", kumparan.com.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama