Puisi Keniscayaan Karya Adimas Immanuel

Hujan membingkai wajahmu lagi
mungkinkah hidup yang lama kembali?

Sejumlah cahaya nyala dalam dada
jadi lampu baca bahasa-bahasa purba.

Aku hanyalah anak manusia lata
yang ingin tahu seribu satu rahasia.

Di mana kucari iman jadi keberanian,
bukan kemungkinan yang sungkan?

Hiduplah untuk lepas dari keniscayaan,
demi memisahkan kenangan dari harapan

agar ada yang kurengkuh selain sinar bulan
dalam tahun-tahun angan tanpa kemudian.


Sumber: "Puisi-Puisi Adimas Immanuel – Cupio dissolvi", www.bacapetra.co.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama