Nanti keputusanku akan dibawa
serbuk bunga yang tertiup angin
dan kau akan menerjemahkannya
seperti sulur daun menggapai langit.
Masa depan meminjam ingatanmu
untuk menuntaskan masa lalunya
dan saat anak sungai kembali terisi air
kau akan sadar aku musim kemarau
yang sekarat, suara yang tak kembali,
hanya riak-riak lemah yang berbisik:
kita abadi dalam sunyi, menjadi detik
yang memaafkan penipuan hari-hari.
Sumber: "Puisi-Puisi Adimas Immanuel – Cupio dissolvi", www.bacapetra.co.
serbuk bunga yang tertiup angin
dan kau akan menerjemahkannya
seperti sulur daun menggapai langit.
Masa depan meminjam ingatanmu
untuk menuntaskan masa lalunya
dan saat anak sungai kembali terisi air
kau akan sadar aku musim kemarau
yang sekarat, suara yang tak kembali,
hanya riak-riak lemah yang berbisik:
kita abadi dalam sunyi, menjadi detik
yang memaafkan penipuan hari-hari.
Sumber: "Puisi-Puisi Adimas Immanuel – Cupio dissolvi", www.bacapetra.co.