Pagi mengulurkan tangan
ke arah pegunungan
menjangkau lengan hujan
dengan seribu kemungkinan
mengetuk dinding hati kita
yang beku dan pucat
setengah tak percaya (mengapa?)
kepada isyarat kita sendiri.
“Inilah bahasa yang mati,
cinta yang tak terberkati.”
Dan kau mengulurkan tanganmu
ketika maut tiba di luar pagar.
Sumber: www.bacapetra.co.
ke arah pegunungan
menjangkau lengan hujan
dengan seribu kemungkinan
mengetuk dinding hati kita
yang beku dan pucat
setengah tak percaya (mengapa?)
kepada isyarat kita sendiri.
“Inilah bahasa yang mati,
cinta yang tak terberkati.”
Dan kau mengulurkan tanganmu
ketika maut tiba di luar pagar.
Sumber: www.bacapetra.co.