Puisi Kami Tahu Asal Jadi Kau Karya Sutardji Calzoum Bachri

asal sebab kembali sebab
asal tanah pulang ke tanah
asal darah ke mula darah
asal tahu muasal tahu
kami tahu asal jadi kau

kau jadi dari duka kami
yang kau jadikan kudakau
kau jadi dari hati kami
yang kau niatkan sukasukakau
kau jadi dari suara kami
yang kau nyanyikan iramakau
kau jadi dari harihari kami
yang kau hurahurakan semaukau
kau jadi dari mufakat kami
yang kau khianati dengan muslihatkau

asal sebab ke bab sebab
asal tanah ke zarah tanah
asal perih ke patah janji
asal jadi ke balik jadi
asal abad ke mula hari
asal duka ke padam caya
kami tahu asal jadi kau

kau jadi dari ayat kami
yang kau sampaikan tafsirankau
kau jadi dari bahasa kami
yang kau hajatkan maknakau
kau jadi dari kuasa kami
yang kau genggam semaukau
kau jadi dari angan kami
yang kau lantas angankau
kau jadi dari lugu kami
yang kau jadikan gulagulakau

sehebathebat raja muslibat
tak kan dapat ngalahkan rakyat mukjizat
air mata, kami jadikan lautan
membenam engkau sedalamdalam
ya kami jadikan tak
tak lagi kuasa yang kau kenyam
diam jadi gempita serapah
mengenyah engkau ke balik zaman
anak sekolah menjadi tongkat
menghalau kau ke kelam lautan

pulanglah kau ke asal pulang
pulang ke asal kau
pulang ke hunian bunian
pulang ke reban jembalang
kembali ke telur setan!

tak lagi lugu kami netaskan kau
                            tak
tak hendak kuasa kami netaskan kau lagi
                            tak
tak siang tak malam kami tak erami kau
                            tak
tak undangundang kami mau diselangkangi lagi
                            tak
tak kan lengah anakanak kami
                            tak
guru kalbu kitab sejarah
ngajarkan mereka tak kan netaskan kau
                            tak

wahai musang berbulu amanah
wahai ular berkulit nalar
wahai lintah berbulu pemerintah
wahai taring bersungging senyum
wahai zalim berucap salam
pu ... ah!
masuk engkau ke telur setan!

(1998)


Sumber: Horison (Januari, 2000).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama