O, Kekasih, dunia hiru-biru.
Kita duduk berdua saja, terasing dari yang lain.
Biarkan daku membunyikan kecapi dan berceritera dengan bernyanyi.
Siapa tahu ada orang yang berjuang yang rindu kepada kedamaian dan keteduh-tenangan.
Ia mendengar beberapa lagu dan ia terkadang menyanyikannya dalam malam duka nestapa.
O, Adinda, barangkali ia teringat akan kekasihnya dan pantunku menghiburkan hatinya.
Sumber: Madah Kelana (1931).
Kita duduk berdua saja, terasing dari yang lain.
Biarkan daku membunyikan kecapi dan berceritera dengan bernyanyi.
Siapa tahu ada orang yang berjuang yang rindu kepada kedamaian dan keteduh-tenangan.
Ia mendengar beberapa lagu dan ia terkadang menyanyikannya dalam malam duka nestapa.
O, Adinda, barangkali ia teringat akan kekasihnya dan pantunku menghiburkan hatinya.
Sumber: Madah Kelana (1931).