Pada suatu sakit hati,
akhirnya kau pergi ke rumah ibadah,
ingin berobat dan bertobat,
santai melepas rantai.
Mencari Yang Maha,
juga pengikut-Nya yang penyayang,
pemaaf, pemberi,
pereda rasa benci, terutama pada diri sendiri.
Namun kau kecewa,
mimbar menjadi hambar,
pengeras suara menjadi pengeras huru hara,
sakitmu menjadi-jadi.
Rumah ibadah itu rupanya kini menjadi kantor segala
Hakim, penuntut umum, sutradara, bendahara.
Yang Maha tinggal kata.
Sumber: Instagram @puisiaran.
akhirnya kau pergi ke rumah ibadah,
ingin berobat dan bertobat,
santai melepas rantai.
Mencari Yang Maha,
juga pengikut-Nya yang penyayang,
pemaaf, pemberi,
pereda rasa benci, terutama pada diri sendiri.
Namun kau kecewa,
mimbar menjadi hambar,
pengeras suara menjadi pengeras huru hara,
sakitmu menjadi-jadi.
Rumah ibadah itu rupanya kini menjadi kantor segala
Hakim, penuntut umum, sutradara, bendahara.
Yang Maha tinggal kata.
Sumber: Instagram @puisiaran.